Balikpapan – Sebanyak 400 kepala keluarga di Kelurahan Tritip mendapatkan sertipikat program PTSL (Pendaftaran tanah sistematis lengkap), di aula kantor Kelurahan Teritip, Balipapan Timur, Kamis siang (11/6/2020).
Penyerahan secara simbolis dilakukan Wakil Wali KOta bersama Kepala BPN Balikpapan Ramlan didampingi Camat dan lurah bersama perwakilan 30 kepala keluarga penerima sertipikat program PTSL.
“ Ada 1.500 program PTSL untuk di Balikpapan Timur yang tersertifikat, tapi baru 400 PTSL. Mudah-mudahan tahun ini juga warga Balikpapan bisa mendapatkan hak tanahnya ,” katanya.
Menurut Rahmad, setiap lahan harus memiliki sertifikat karena merupakan landansan hukum kepemilikan, sehingga tidak ada yang bisa mengugat. Karena banyak lahan yang bersengketa, akibat tidak memiliki sertifikat.
“Jadi kalau ada yang punya sertifikat, tentu punya legalitasnya, sehingga kalau ada yang gugat tidak bisa,” ujarnya.
Rahmad mengingatkan agar sertipikat dijaga, jangan digadai atau jual karena sesederhana rumah yang kita miliki sudah bersertipikat kalau punya sendiri maka akan terasa beda menempatinya. “Beda kalau kita ngontrak. Jauh lebih tenang kalau rumah sendiri, karena ini surga bagi keluarga kita,”katanya.
Dia mengatakan, dengan lahan yang memiliki sertifikat maka punya banyak manfaatnya. Selain bisa untuk mengurus pelayanan PDAM dan listrik karena sebagai syarat juga memudahkan untuk pendataan.
“Pemerintah pasti tahu terutama camat dan lurah, kalau ada yang mengatasnamakan itu bisa kita temukan,” tandasnya.
Rahmad juga mengapresiasi kerja lurah dan camat yang mau menjemput bola mengajak warganya agar lahannya disertifikat. “Untuk Pak lurah tentunya ini luar biasa tentunya menghimbau dan dijemput warganya yang mau disertifikatkan,” ujarnya.
“Walaupun saat ini masih banyak lahan warga yang belum tersertifikasi, tapi kita harapkan nanti juga bia tersertifikat.” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Rahmad kembali mengigatkan warga agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap melaksanakan aktivitas, menggunakan masker, menjaga jarak maupun selalu mencuci tangan.
“Virus corona ini jangan dianggap main-main, jangan dianggap main-main. Ini sangat mempengaruhi tatanan kehidupan kita. Karena covid ini bukan hanya Indonesia tapi seluruh dunia berubah. kerjanya berubah,
komunikasi berubah harus jaga jarak. tapi kalau bapak ibu mengikuti protokol pemerintah, jaga kesehatan kita,kita harus hidup bersih karena itu bagian dari iman. Kalau kita bersih Insyaallah corona pergi dan virus-virus lainya,” tukasnya. (hms/amr)