Makassar – Salah satu jenis dari bisnis kargo udara adalah transshipment, atau dalam istilah kepabeanan dikenal sebagai kargo angkut lanjut. Berbeda dengan impor di mana kargo dikenakan clearance untuk pengeluaran dan pemeriksaan masuk. Kargo transshipment hanya singgah di bandara, untuk kemudian berangkat lagi. Alasan paling umum dilakukannya transshipment adalah skala ekonomi. Praktik yang selama ini dilakukan adalah menyinggahkan kargo tersebut ke bandara transit, untuk kemudian dikumpulkan, dan dikirimkan kembali dengan pesawat ke bandara tujuan akhir.
Dalam pengelolaan Terminal Kargo di PT. Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin Makassar bekerjasama dengan beberapa mitra usahanya salah satunya PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Makassar.
Di mana PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Makassar menyiapkan Terminal Cargo Transhipment atau Tempat Penimbunan Sementara (TPS) yaitu kargo-kargo yang transit dari suatu negara ke negara tujuan lainnya melalui transit di Kota Makassar.
Hal ini disampaikan Branch Manager PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Makassar R. Hendra Wijaya saat menerima kunjungan kerja Rombongan PT. Angkasa Pura I (Persero), PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Balikpapan, DPC Asperindo Kota Balik, DPW ALFI/ILFA Provinsi Kalimantan Timur.
“Transitmen adalah barang-barang atau kargo yang transit dari daerah lain, dimana di lokasi itu tidak ada urusan dokumen lagi. Kami akan siapkan fasilitas, diantaranya Coll storage, dan barang barang marine produk (Hasil Laut) tidak perlu lagi keluar terminal kargo, karena masih masuk dalam kemanan terbatas dan masih dalam wilayah kepabean, maka cukup dokumen dari asal pengiriman saja” Ujar Hendra
Di Balikpapan sendiri, Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, terdapat captive supply dari sisi angkutan pesawat langsung dari sisi Shanghai, Cina. Data menunjukkan bahwa mengirimkan kargo dari ke Shanghai lewat Balikpapan memiliki keunggulan waktu dibandingkan lewat Jakarta atau Makassar. Dari sisi kapasitas pun memadai, karena kapasitas belly pesawat di Balikpapan sebesar 15 ton/hari.
“Diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan pelayanan kargo di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Sehingga keamanan dan keselamatan barang-barang kargo terjamin sesuai SLA,” ungkap Hendra, Senin (11/10).