Balikpapan – Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri mengaku telah membatalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Tata Kota dan Perumahan (Disperkim) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Dengan adanya hal tersebut, dirinya merasa sangat kecewa akibat tidak hadirnya tiap-tiap kepala dinas, sehingga saat ditanya terkait program, Dinas terkait tidak bisa memberikan jawaban yang pasti.
“Pada saat ditanya teman-teman, semuanya tidak bisa jawab, maka dari itu kami ingin mereka menghadirkan slot yang lengkap agar masing-masing bidang bisa menjawab,” kata Alwi.
Selain itu, dirinya juga mengiginkan kepada seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) kota Balikpapan yang diundang agar dapat hadir.
“Kami ingin mereka semua hadir, hal ini agar masing-masing bidang itu bisa menjawab,” terangnya kepada wartawan Selasa (19/4) siang tadi.
Pasalnya saat ditanya, jawaban Dinas terkait tidak sesuai dengan harapan. Karena alasannya hal ini harus dikonsultasikan terlebih dahulu oleh kepala dinas.
“Saya dan teman-teman Komisi III merasa kecewa, karena percuma saja, apa juga yang mau kami tanya,” tegasnya.
Di samping itu dirinya mengatakan bahwa akan menjadwalkan ulang terkait RDP tersebut. Rencananya, akan diselenggarakan pekan depan dengan harapan kehadiran lengkap jajaran Disperkim maupun DLH.
Dirinya juga menjelaskan bahwa, ketidakhadiran masing-masing kepala dinas maupun jajaran lainnya karena ada kesibukan sehingga tidak dapat menghadiri RDP tersebut.
“Jadi dari Disperkim mengarakan bahwa tiap-tiap bidang ada jadwal lain sehingga banyak tidak bisa hadir. Sementara dari DLH kepala dinasnya sedang berada di luar kota,” bebernya.
Sedangkan lanjut Alwi, RDP tersebut hanya untuk memperkenalkan komposisi Komisi III yang baru, serta mempertanyakan program di masing-masing OPD yang berjalan di tahun 2022, karena hal ini akan menjadi skala prioritas.
“Jadi sebenarnya kami hanya ingin perkenalkan komposisi di Komisi III serta mempertanyakan terkait program kedepannya, itu saja yang akan kami tanyakan ke tiap OPD, tetapi karena tidak lengkap jadi kami tunda,” pungkasnya.
Penulia : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan