Balilpapan – Anggota DPRD Balikpapan Muhammad Taqwa menyampaikan bahwa kota Balikpapan akan menjadi kota penyanggah IKN, tentunya hal tersebut menjadi magnet untuk meraup penghasilan.
“Namun, kami mengkhawatirkan kedepannya semakin marak para anak-anak yang dilibatkan untuk bekerja sebagai penjual tisu, pengemis, parkir liar, dan pengamen dadakan yang kerap ditemui,” kata Taqwa.
Kejadian tersebut tentunya akan mengganggu kota Beriman sebagai kota layak huni dan ramah anak. Sehingga Pemerintah Kota melalui Satpol PP dan Dinas Sosial Balikpapan harus bertanggung jawab penuh, apalagi menyangkut persoalan sosial serta ketertiban umum.
“Jadi, jangan sampai Balikpapan ini dijadikan tempat eksploitasi anak oleh oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab,” terangnya kepada wartawan Sabtu (18/6) siang tadi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sehingga perlunya mengambil contoh dari kejadian di luar Kota Balikpapan. Seperti diketahui, bahwa dimana anak-anak dieksploitasi oleh jaringan-jaringan tertentu untuk dimanfaatkan guna mendapatkan Rupiah dengan menghalalkan segala cara.
“Hal ini jangan sampai terjadi di kota Balikpapan, dan semoga ini hanya perilaku iseng dari anak-anak itu saja,” bebernya.
Politisi Gerindra tersebut menilai, hal ini bisa menjadi citra buruk bagi kota beruang madu, apalagi diketahui beberapa tahun terakhir, sudah dijumpai kegiatan-kegiatan seperti itu. Yang mana melibatkan anak kecil menjadi pengamen, pengemis, dan bahkan melakukan hal negatif lainnya.
“Jadi hal seperti ini perlu ditertibkan segera. Karena, jangan sampai Balikpapan menjadi kota yang tidak layak huni,” tegasnya.
Dirinya juga berharap bahwa perlu adanya perhatian bersama, baik itu dari peran Pemerintah Kota, orang tua, dan keluarga. Sehingga, warga selalu bersinergi dengan Pemerintah, untuk wajib memantau dan memperhatikan anak-anaknya agar terhindar dari hal tersebut.
“Ketika hal ini terjadi, bisa saja hal tersebut di luar pantaun orang tua, atau dilakukan oleh anak-anak Balikpapan. Kita juga selaku warga berharap tidak ada pihak keluarga kita atau anak-anak kita yang melakukan hal demikian,” harapnya.
Selain itu, dirinya juga mengkhawatirkan hal ini bisa terjadi, sebab akan adanya gelombang eksodus dari luar daerah yang mengeksploitasi anak-anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ilegal tersebut.
“Jadi ini yang tidak dibenarkan. Semoga saja Pemerintah Kota melaui dinas terkait memperhatikan hal tersebut untuk segera menertibkan jika ini terjadi secara massal di kota Balikpapan,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan