Balikpapan, Dalam rangka mengikuti Porprov VII Kaltim 2022 di Kabupaten Berau, Forum Cabang Olahraga (Cabor) Balikpapan mulai menggalang donasi untuk berangkatkan atlet Kota Balikpapan. Hal ini dilakukan karena belum jelasnya Pemkot Balikpapan memberangkatkan atlet dan pelatih yang akan membela Kota Beriman ini.
Seusai menggelar pertemuan dengan para ketua cabor, mereka berkeliling membangun komunikasi dengan para insan Olahraga yang ada di Kota Balikpapan. Dan mereka berhasil kumpulkan donasi awal sebesar Rp.324 juta.
Ketua Forum Cabor Kota Balikpapan, Drs. Mudahirin mengungkapkan, “kami terus berkoordinasi dengan para Ketua cabor, dan kami juga sudah berkomunikasi dengan para insan Olahraga Balikpapan. Dan Alhamdulillah donasi yang terkumpul untuk memberangkatkan atlet hari ini (sabtu 22 Oktober 2022) sebesar Rp.324 juta”, ujar Mudahirin.
“Senin (24/10) kami akan berkeliling lagi untuk mencari donasi, kurang lebih 100 posko tersebar di Kota Balikpapan akan kami gelar untuk pengumpulan donasi” tambah Sekertaris Cabor Persambi ini.
Forum cabor juga mengajak seluruh elemen masyarakat Kota Balikpapan, untuk dapat membantu pemberangkatan kontingen Kota Balikpapan membawa nama Kota Balikpapan agar bisa bertanding di Kabupaten Berau.
“Tidak sedikit biaya yang dibutuhkan untuk memberangkatkan atlet ini, KONI Balikpapan sudah mendaftarkan semua atlet dan pelatih melalui masing – masing cabor pada Pengurus Besar (PB) Porprov VII Kaltim untuk bertanding. Pendaftaran atlet dan pelatih itu tanggal 5 Oktober 2022 pukul 23:59 dan Final, Dan data itu ada di Pemerintah Kota Balikpapan melalui DPOP, namun pemerintah tidak bisa memberangkatkan, ini juga yang kita semua sayangkan”, pungkas Mudahirin.
Seperti diketahui, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud kukuh tidak mencairkan anggaran untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII di Kabupaten Berau pada November 2022 mendatang.
Orang nomor satu di Balikpapan ini, masih menunggu surat balasan dari PB Porprov VII Kaltim atas permintaan Pemkot Balikpapan yang meminta pelaksanaan Porprov untuk diundur.
“Yang jelas kami sesuai dengan surat kami ke PB Porprov kami minta, bukan tidak mau terlibat, tapi kami minta untuk diundur waktunya, tunggu surat dulu dari PB Porprov ya,” ungkapnya usai menghadiri pembukaan Kejuaraan Bulutangkis Santri Pangdam VI Cup 2022 di GOR Banua Patra, Balikpapan Rabu, (19/10) sore.
Dalam hal penggunaan anggaran kata Rahmad, ia tak ingin gegabah mencairkan dana untuk kegiatan kontingen Balikpapan. Menurutnya, harus ada regulasi yang harus dilalui.
“Ya seharusnya ada regulasi, kami tidak mau terjebak dengan regulasi, karena ini menyangkut uang negara, kami tidak mau terulang dengan yang lalu-lalu hanya permasalahan uang hibah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) kami diperiksa dan berimplikasi pada masalah hukum, jadi kami harus berhati-hati karena uang Negara,”ujarnya.
Dia menambahkan, solusi konkret yang ditawarkan adalah menunda penyelenggaraan Porprov di Berau.
“Solusinya kami minta ditunda dulu biar bisa persiapan kami lebih matang,” tegasnya.
Mengenai alokasi anggaran sebesar Rp.16 miliar untuk anggaran mengikuti Porprov VII Kaltim, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (DPOP) Kota Balikpapan dr. Ratih Kusuma menyebutkan Rp16 miliar untuk penggunaan anggaran Porprov dan siap disalurkan ketika mekanisme sudah dilalui sesuai aturan.
“Pos anggaran Rp16 miliar dan ada di DPOP karena waktu yang singkat dan menunggu keputusan seperti arahan pak wali kota. Wali kota sudah melakukan komunikasi dengan PB Porprov kami masih menunggu,” ungkapnya.
Sebelumnya terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan dengan DPOP Kota Balikpapan senin ((17/10), Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Ardiansyah, SH usai menggelar RDP diruang Rapat Komisi IV DPRD Balikpapan menjelaskan jika anggaran untuk ikut pada Porprov tahun ini DPRD Kota Balikpapan sebenarnya sudah dipersiapkan dan di sahkan sebesar Rp 16 Miliar.
“Kalau anggaran tidak ada kendalan, karena telah dianggarkan sekitar Rp 16 Miliar, ini hanya masalah waktu, harusnya KONI berkoordinasi dengan DPOP mempersiapkan nama atlet yang akan berlaga di Porprov Berau mendatang”, ujarnya.
Ia melanjutkan, untuk berpartisipasi dalam pesta olahraga tingkat Provinsi itu, seharusnya tidak dengan persiapan yang mendesak seperti itu. Ada beberapa tahap yang kecil kemungkinan untuk bisa dipersiapkan, mulai dari lelang akomodasi dan transportasi serta kebutuhan lainnya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, menambahkan, “Kadispora sudah menjelaskan panjang lebar mengenai permasalahan ini. Hal tersebut dikarena dari pihak KONI sendiri itu baru mengirim data atletnya pada 6 Oktober lalu sebanyak 816 atlet ” imbuhnya lagi.
Paling tidak menurutnya, persiapan sudah secara matang dilakukan tiga bulan sebelumnya. Sehingga melihat waktu yang tersisa, hal tersebut tidak memungkinkan lagi untuk berpartisipasi dievent bergengsi yang digelar empat tahun sekali ini.
“Jadi kendalanya sekarang ini adalah waktu, jika dipaksakan untuk ikut, nanti akan jadi permasalahan,” jelasnya.
Ia turut mengungkap bahwa Pemerintah Kota Balikpapan, melalui Wali Kota telah berupaya melayangkan surat kepada PB Porprov untuk menunda penyelenggaraan. JIka permohonan tersebut disetujui, maka masih ada kemungkinan bagi Kota Balikpapan untuk berpartisipasi.
Dengan demikian pula, Ardiansyah menegaskan bahwa permasalahan ini bukan disebabkan oleh karena Pemkot Balikpapan yang tidak mau mengakomodir kontingen. DPOP sendiri telah berkoordinasi dengan KONI mengenai persiapan para atlet yang akan diikutsertakan.
RDP tersebut sengaja tidak mengundang KONI, karena memang ingin memastikan sikap pemerintah.
“Jadi kami minta penjelasan dulu apasih yang terjadi sebenarnya. Setelah ini pasti akan sangat memungkinkan kami akan bertemu dengan KONI,” tutupnya.
Penulis / Editor : Muhammad Irfan