Balikpapan – Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarti menyampaikan, bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini kondisinya mulai mereda.
Dirinya mengatakan, bahwa untuk saat ini sudah tidak ada perkembangan yang signifikan terhadap kasus Demam Berdarah Dengue.
“Tidak ada perkembangan yang signifikan, ada kasus tetapi tidak terlalu menonjol peningkatannya. Lonjakan tidak seperti bulan lalu,” kata Sri Juliarty.
Adapun dari catatan DKK Balikpapan, saat ini perkembangan DBD dari Januari hingga Oktober telah mencapai 1.310 kasus dengan 5 kasus meninggal dunia. Tidak mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
Walaupun begitu, pihaknya masih tetap melakukan upaya sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar tetap melakukan kerja bakti massal pemberantasan sarang nyamuk.
“Kami juga meminta memasang kelambu air bagi yang sudah mendapatkan, kemudian segera memeriksakan ke dokter apabila menderita demam,” terangnya kepada wartawan.
Selain itu, untuk di Puskesmas sendiri sudah menyediakan regen yang selalu tersedia sehingga bisa langsung mendeteksi adanya kasus DBD lebih cepat di laboratorium Puskesmas.
“Kami masih terus melakukan upaya, kalau ditemukan positif ada jentik di wilayahnya maka kita tindak lanjuti dengan fogging,” jelasnya.
“Kami meminta kepada masyarakat , apabila saat tubuh anak demam segera di bawa puskesmas atau rumah sakit. Karena saat tubuh demam penyakitnya mirip terpapar Covid 19,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa masyarakat cukup membawa anak mereka sedang sakit demam ke puskesmas, dikarenakan puskesmas telah memiliki Dengue NS1 Standart Reagen SR atau serum/Plasma atau alat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan Antigen virus dengue dalam darah.
Di samping itu, pihaknya juga menghimbau kepada warga Balikpapan, sebelum meninggalkan rumah untuk waktu yang lama agar membersihkan rumah terlebih dahulu, contohnta seperti genangan air yang tidak dipakai agar segera dibersihkan.
“Jadi hal ini guna mengantisipasi timbulnya jentik sehingga dapat mengakibatkan DBD,” jelas dr. Dio akrabnya disapa.
Seperti diketahui, Wali Kota juga sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 443.2/0574/Dinkes terkait kerja bakti massal dan memberantas sarang nyamuk.
Ia juga mengimbau agar puskesmas yang ada di Balikpapan menggerakkan tenaga-tenaga sanitarian dan promosi kesehatan untuk melakukan komunikasi efektif kepada masyarakat melalui penyuluhan, konsultasi, dan lainnya.
“Kami juga menggalakkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) di instansi masing-masing. Baik perkantoran, sekolah, maupun rumah tangga yang berpedoman pada Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan