Prospek Ekonomi Syariah di Era Prabowo-Gibran: Pandangan Peneliti INDEF

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyoroti prospek perkembangan ekonomi syariah di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran. Pandangan ini disampaikan dalam diskusi daring bertajuk “Prospek Kebijakan Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah di Era Prabowo,” yang diselenggarakan oleh INDEF bekerja sama dengan Universitas Paramadina dan UIN Jakarta.

Hakam Naja, Associate INDEF, mengungkapkan bahwa Indonesia belum sepenuhnya mampu mengoptimalkan potensi ekonomi syariahnya. “Kita belum mampu mengoptimalkan potensi yang ada di negeri sendiri, apalagi di skala global,” ujarnya. Ia berharap, dengan hadirnya pemerintahan baru, berbagai komponen halal dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah 282 juta jiwa.

Hakam juga membandingkan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dengan Malaysia, yang menurutnya jauh lebih maju. “Di Malaysia, perekonomian syariah benar-benar hidup,” katanya, menegaskan perbedaan signifikan antara kedua negara.

Baca Juga :   Anggota Dewas Dua Perumda Resmi di Lantik Wali Kota Balikpapan

Lebih lanjut, Hakam menilai Indonesia masih memiliki peluang besar untuk mengembangkan ekonomi syariah, terutama di sektor industri halal. “Industri halal dalam ekonomi syariah harus dapat dinikmati oleh semua orang, tidak hanya umat Islam,” tambahnya. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi industri halal terbesar di dunia, dan ia berharap pemerintahan Prabowo-Gibran mampu membawa ekonomi syariah ke arah yang lebih baik.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!