Aset Pemkot Yang terdata BPKAD Mencapai 800, H. Haris Minta PDAM Segera Proses Balik Nama

Balikpapan- Ketua Panitia Khusus (Pansus) Aset DPRD Kota Balikpapan H. Haris Meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) segera melakukan proses balik nama agar lahan yang telah diserahkan menjadi milik Tirta Manuntung

“Jadi kami meminta pihak PDAM yang sudah dibebaskan, baik itu dari IPAL untuk segera membalik nama ke Tirta Manuntung. Intinya seperti itu aja,” kata H. Haris.

Disamping itu, terkait pembahasan Regency yang rencananya akan membangun sekolah di kawasannya, masih perlu dipertanyakan dipertemuan selanjutnya.

“Hal ini juga masih perlu dipertanyakan, apakah sudah memberikan sertifikatnya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) atau belum. Jadi nanti siang sebentar kita pertanyakan,” terangnya kepada Wartawan Senin (8/11) pagi tadi.

Baca Juga :   PKC PMII KALTIMRA Desak Gubernur Sikapi Masa Kontrak Pertambangan

Lanjutnya, untuk aset Pemkot yang terdata oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) kini mencapai 800. Namun belum dapat dipastikan berapa yang sudah dimiliki kepemilikannya yang berupa sertifikat.

“Sebenarnya mau seberapa banyak semua wajib sudah dibalik nama. Karena kelemahan kita di Pemkot ini sudah membebaskan, namun ketika dibebaskan tidak secepatnya membalik nama atas Pemerintah kota,” tegasnya.

Dirinya juga akan segera merekomendasikan segala bentuk surat, mau itu yang masih segel atau yang hanya terdata agar segera diatasnamakan Tirta Manuntung.

“Masalah aset ini hampir menjadi persoalan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dari Kecamatan hingga Kelurahan. Yang bikin repot kami, apabila sudah pernah dibebaskan surat itu tidak ada,” bebernya.

Baca Juga :   Dongkrak PAD Balikpapan, Wali Kota Akan Tetapkan Dewas 2 Perumda Milik Pemkot

Menurutnya, terkait lambatnya proses sertifikasi aset milik Pemkot Balikpapan. Pasalnya ada 150 itu sudah didaftarkan dipertanahan, namun baru beberapa saja yang selesai untuk dijadikan sertifikat.

“Sementara yang baru jadi itu sekitar 8 settifikat. Kan repot juga, berapa tahun baru selesai. Nanti kita keluar rekomendasinya,” pungkas H. Haris.

You May Also Like