Kukar – Proses pengajuan kredit gampang-gampang susah. Meski dokumen sudah lengkap dan penghasilan rutin memenuhi syarat minimal, namun pengajuan kredit nasabah tetap gagal alias ditolak gara-gara penilaian lain.
Situasi ini yang membuat para pedagang di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), enggan melakukan pinjaman modal usaha di bank. Pasalnya, para pelaku usaha mikro ini, menilai persyaratan yang berbelit dan cukup panjang, yang mengurungkan niat mereka untuk memperoleh pinjaman.
Hal ini kemudian menjadi perhatian Pemkab Kukar, Bupati Kukar, Edi Damansyah ingin mengedukasi masyarakat, bahwa permodalan untuk usaha akan disediakan oleh Pemkab Kukar.
Solusi ini dilakukan, atas masukkan langsung dari sejumlah pedagang yang ia dengar secara langsung. “Ini upaya dari Pemerintah Kabupaten Kukar, mereka inginnya instan, ini yang ingin kita coba terus edukasi,” kata Bupati Kukar saat ditemui awak media.
Edi juga menjelaskan, Pemkab Kukar akan meluncurkan program kredit dengan bunga nol persen dalam bentuk penyertaan modal khusus melalui Bank Kaltimtara. Untuk tahap pertama, Pemkab Kukar telah menyediakan anggaran sekitar Rp18 miliar.
“Jadi nanti penyalurannya melalui Bank Kaltimtara, dan tanpa bunga. Tetapi mekanisme perbankannya ada,” sambung Edi.
Maksud dari program ini, Bupati Kukar ingin melepas pedagang dari lilitan rentenir. Sehingga dalam pengembangan usahanya para pedagang akan berpikir lebih hati-hati.
“Ada prinsip kehati-hatian, jangan pemborosan. Jadi ada kewajiban untuk menabung, minimal per bulan itu Rp100 ribu harus ditabung hasilnya,” imbuh Bupati.
Selain mempermudah pinjaman usaha, para pedagang juga akan diberikan jaminan perlindungan. Sehingga melalui program kredit bunga nol persen ini para pelaku usaha ini dapat kembali bangkit.
Bupati Kukar berharap, dengan program kredit ini, para pedagang yang masuk dalam kategori mikro, dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
“Seandaninya mereka ingin memperbesar usaha, bisa meminjam modal ke bank melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bisa beralih lagi menjadi yang lebih besar, dengan KUR,” tutupnya. (Adv/Wi)