Hadapi Tantangan Digitalisasi, SKK Migas Kembali Gelar Webinar Untuk Mengedukasi

Balikpapan- Satuan Kerja Khusus Pelaksanan Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan Dan Sulawesi (Kalsul) kembali menggelar webinar Edukasi Media 2021 dengan tema “Strategi Media Dalam Menghadapi Pandemi Dan Pengaruh Digitalisasi Media 4.0” yang dilaksanakan pada Selasa (16/11) kemarin.

Ketua Dewan Redaksi Media Group Abdul Kohar menjelaskan, bahwa media arus utama sedang menghadapi tantangan digitalisasi. peran media saat ini mulai diambil media sosial sehingga perlu untuk berinovasi menyesuaikan kondisi perkembangan digital.

“Contohnya dengan kolaborasi cek fakta, perusahaan media dinilai lebih penting untuk melakukan kolaborasi ketimbang bersaing antar media. Apalagi peran media arus utama bermuara pada kepentingan masyarakat, sehingga harus menjadi penunjuk arah informasi yang beredar,” kata Abdul.

Baca Juga :   DPD KNPI Balikpapan Tekankan Percepat Proses Hukum Edy Mulyadi

Adapun prinsip utama media yang harus dipahami diantaranya setia kepada publik, disiplin verifikasi, jujur, cerdas menentukan perspektif, berjarak dengan politik praktis dan menjaga code of conduct.

“Nah, di era digitalisasi media harus punya titik keseimbangan. Pers harus tetap hidup, manajemen sehat dan profesional, memperlebar ruang kreativitas, menjadi referensi, menjaga akal sehat, ruang luas bagi pertarungan intelektual, terangnya kepada peserta Selasa (16/11) kemarin disela penyampaian materi.

Namun, tidak dipungkiri terdapat dampak negatif dari kondisi digitalisasi saat ini. Dimana informasi hoax ada dimana-mana dan menjadi musuh bersama. Apalagi pada saat pandemi, beberapa lembaga akademis berhasil memilah 7 jenis hoax diantaranya satire atau parodi, konten menyesatkan, konten tiruan, konten palsu, false connection, false context, dan konten manipulasi.

Baca Juga :   Hujan Lebat, Dewan Pertanyakan Solusi Banjir di Kota Balikpapan

“Jadi setiap media pastinya memiliki strategi yang berbeda, namun rata-rata yang dilakukan secara umum yaitu mengembangkan platform, kolaborasi radio, televisi dan sebagainya. Dan seharusnya media arus utama itu memiliki ciri khas dari medianya dan tetap berkembang ke ranah digital,” tandasnya.

Seirama dengan Ketua Dewan Redaksi Media Group, Praktisi Migas Elan Biantoro juga mengakui bahwa era digitalisasi tidak hanya mempengaruhi gaya bermitra dengan media. Bahkan, di industri hulu migas juga harus beradaptasi dengan digitalisasi, sehingga dituntut untuk beralih ke digital.

“Menurut saya, pandemi ini cukup berpengaruh terhadap kegiatan Hulu migas, mau itu dari proses bisnis, kemudian kendala transportasi pergerakan personel, bahkan memaksa semua untuk mencari mekanisme baru tanpa harus menurunkan Key Performance Indicator (KPI). Tentunya hal ini tidaklah mudah,” kata Elan.

Baca Juga :   Para Tokoh Adat Sampaikan Harapan Pengembangan SDM di Kalimantan

Selain itu, komunikasi secara online ini harus mampu untuk dimanfaatkan secara maksimal. “Ini semua agar proses pekerjaan dan kinerja tidak terpengaruh oleh pandemi Covid 19,” pungkasnya. (Bay)

You May Also Like