Ketum BPC HIPMI Balikpapan Jadi Narasumber di Acara PKKMB STT Migas

Balikpapan, Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Balikpapa, Adam Dustin Bhakti menjadi narasumber pada acara PKKMB Mahasiswa Baru STT Migas Balikpapan, Kamis (22/8).

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan materi yang bertajuk Mewujudkan Generasi Muda Teknik yang Cerdas, Inovatif dan Berkarakter Menyambut Indonesia Emas 2045.

Di hadapan ratusan mahasiswa itu, Adam menjelaskan untuk menuju Indonesia Emas 2045 minimal rasio pengusaha indonesia 4%, sedangkan saat ini masih 3,5%.

“Untuk membentuk karakter pengusaha hebat ada 5 skill yg dibutuhkan para mahasiswa untuk berlatih selama mereka menjadi mahasiswa”, jelas Adam.

 

“Generasi Emas”, lanjut Adam, dapat mengeksplor diri, konsisten dan Presisten, adaptable, attitude, dan social Emphaty”.

“Eksplor diri”, lanjut Adam, Mahasiswa harus dapat mengeksplor semua minat dan bakat yang kita miliki, selalu mencari tau dan belajar mengenai hal-hal yang menjadi minat dan berpotensi menjadi kelebihan diri kita”.

Kedua, Generasi muda harus konsisten dengan apa yang sudah dilakukan, serta selalu presisten dengan rencana yang sudah kita buat. Sikap konsisten dan presisten sangat diperlukan di dunia usaha.

Baca Juga :   KNPI SAMBOJA GELAR NONGKI SEASON 2 BERSAMA ELEMEN KEPEMUDAAN DAN MUSPIKA SAMBOJA

Ketiga, adaptasi akan perubahan, sebagai calon pengusaha kita harus belajar akan cara menghadapi perubahan yang sangat dinamis, dan harus bisa relate dengan perubahan zaman saat ini.

 

Keempat, Attitude atau adab yang nilainya lebih tinggi daripada ilmu, “itu mengapa sangat penting bagi kita untuk belajar etika secara sikap maupun berbisnis, karena pengusaha dilihat dari integritas dan kejujuran, ” tambah Adam.

Dan yang terakhir, social emphaty, bagaimana mahasiwa atau pengusaha memilki empati akan keinginan masyarakat dan kita siap untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan berguna bagi orang lain.

Selain itu, persiapan generasi emas 2045 juga melibatkan pembangunan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) sebagai landasan utama. Tujuan dari persiapan generasi emas 2045 adalah untuk menciptakan pemimpin-pemimpin yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

“Tahun 2045 menjadi penting bagi Indonesia karena pada tahun tersebut akan diperingati 100 tahun kemerdekaan Indonesia” ujar Adam.

Baca Juga :   Program Rp 50 Juta per RT Masih Menunggu Perbup

 

Peringatan ini, Adam melanjutkan, merupakan momentum bersejarah yang menandai satu abad perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

 

“ini kesempatan bagi Indonesia untuk merayakan prestasi, mengenang perjuangan para pahlawan, serta merumuskan visi dan misi baru untuk masa depan yang lebih baik. Persiapan generasi emas 2045 juga menjadi krusial dalam memastikan bahwa Indonesia memiliki pemimpin-pemimpin yang mampu membawa bangsa ini ke arah kemakmuran dan kesejahteraan yang lebih besar” terangnya.

Dalam kesempatan itu Adam mengingatkan, Kontribusi anak muda berpendidikan sangat penting dalam mewujudkan visi Indonesia menuju Generasi Emas 2045.

“Anak muda yang memiliki pendidikan yang baik memiliki potensi untuk menjadi pemimpin masa depan yang kompeten, inovatif, dan bertanggung jawab. Mereka dapat membawa perubahan positif dalam berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, budaya, dan politik”, imbuh Adam.

Selain itu, anak muda berpendidikan juga dapat menjadi contoh teladan bagi generasi selanjutnya dalam nilai-nilai seperti integritas, kerja keras, kejujuran, dan semangat untuk terus belajar dan berkembang. Dengan demikian, kontribusi anak muda berpendidikan sangat vital dalam membangun fondasi yang kuat untuk mencapai visi Indonesia sebagai Generasi Emas pada tahun 2045.

Baca Juga :   Srikandi Laskar Merah Putih Kaltim Bagikan Sembako

“Dengan pendidikan yang berkualitas, anak muda dapat mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual yang diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman. Mereka juga dapat menjadi agen perubahan yang membawa inovasi, pemikiran kritis, dan solusi kreatif dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsa”, papar Adam.

“Karena untuk menuju Indonesia Emas, sambungnya, “kita tidak bisa sendiri, kita harus kembali ke esensi kita, yaitu gotong royong dan bersinergi untuk mencapai Indonesia Emas 2045”, tutup Adam.

Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, partisipasi pendidikan di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, tingkat partisipasi pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD) mencapai 99,73%, tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencapai 96,67%, dan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 82,54% 8. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah dalam memperluas akses pendidikan bagi generasi muda Indonesia.

 

Penulis : Muhammad Irfan

You May Also Like