Balikpapan – Anggota Komisi III DPRD Balikpapan Syukri Wahid mengaku bahwa pihaknya mengusulkan penambahan alokasi anggaran kepada Dinas Perhubungan (Dishub) terkait pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) serta pemeliharaan PJU di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023
“Jadi, berdasarkan kontribusi pajak pendapatan daerah, dari Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang dibayarkan oleh warga kota Balikpapan di tahun 2021 mencapai angka Rp 123 miliar,” kata Syukri.
Selain itu, dari PPJ sebesar Rp 123 miliar nantinya akan diserahkan untuk pendapatan daerah. Kemudian, sekitar Rp 30 miliar yang akan dikembalikan ke masyarakat sebagai bentuk pelayanan.
“Kalau cuma Rp 30 milyar berarti cuma berapa persennya. Kontribusi warga bayar potongan listrik besar sekali, kenapa tidak 50 persen diberikan untuk anggaran penerangan jalan. Tidak sesuai garasi wacana pajak yang diserahkan rakyat kepada yang dinikmati,” tegas Syukri.
Di samping itu dirinya juga meminta kepada Anggota Komisi III dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD kota Balikpapan untuk meminta kepada Bappeda Litbang agar menaikan anggaran PJU menjadi 50 persen.
Sebab lanjut Syukri, bahwa adanya perda penyelenggara transportasi maka juru parkir telah dikunci identitasnya, karena jika tidak nantunta akan mengantongi ijin parkir dan tidak boleh memungut restribusi.
“Jadi saya berharap, kalau bisa Komisi III ini membuat kajian yang potensi terkait restribusi tersebut,” terangnya kepada wartawan Jum’at (8/4) siang tadi.
Kemudian, dirinya juga mempertanyakan terkait Gedung Parkir Klandasan dari tahun ke tahun. Dimana ia menilai bahwa kondisi Gedung tersebut tidak ada perubahan.
Menurutnya, lebih baik diserahkan saja kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) agar gedung tersebut dapat difungsikan dengan baik guna memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Balikpapan.
“Karena jika dilihat masyarakat, malu juga. Karena, gedung yang dibangun hampir Rp 100 miliar akan tetapi kontribusi PAD-nya sangat minim,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad irfan