Balikpapan – Dalam rangka kesiapan Pengembangan Ekonomi Kota Balikpapan menuju Beranda Calon Ibu Kota Negara (IKN), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan kembali menggelar Rapat.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Muhaimin menyampaikan, bahwa pembahasan rapat tersebut lebih mengarah ke inflasi September ataupu Year to year yang cukuo tinggi berdasarkan rilis dari BPS Kota Balikpapan. Hal ini dipicu akibat kenaikan BBM subsidi.
“Inflasinya kan tinggi September, di April hingga Agustus kita masih bisa menekan,” kata Muhaimin.
Dirinya mengaku, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terus meningkatnya inflasi dengan meminta Bulog dan Dinas Perdagangan menggelar operasi pasar murah di masing-masing kecamatan.
“Kita minta Bulog dan teman-teman Dinas Perdagangan melakukan operasi pasar murah untuk membantu masyarakat yang terdampak. Jadi kita arahkan mereka intens di enam kecamatan,” terangnya kepada wartawan.
Ia menilai bahwa hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, sebab daerah juga bisa menggunakan dana alokasi umum (DAU) untuk menekan inflasi dengan pembagian bantuan kepada warga terdampak.
“Program pemerintah sesuai arahan Bapak Presiden, 2 persen Dari DAU kita untuk mengatsi inflasi. Kita juga sudah ada program padat karya yang dilaksanakan Dinas PU seekitar Rp7,5 milir dan Rp4,5 miliar untuk masyarakat yang terdampak langsung,” jelasny.
Selain itu, pihaknya juga mendorong swasta untuk ikut peduli dengan menggelar bakti sosial. Hal ini termassuk adanya kepedulian dari pelaku-pelaku usaha yang melaksanakan kegiatan sosial di masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cabang Balikpapan Bambang Setyo Pambudi, menyampaikan bahwa inflasi September 2022 di Balikpapan yang tinggi akibat kebijakkan kenaikkan harga BBM subsidi.
Berdasarkan rilis BPS pasca kenaikkan BBM subsidi untuk inflasi Balikpapan September mencapai 0,66 persen. Namun yang tinggi inflasi year to year yang mencapai 6,26 persen.
“Menurut saya ini sudah tinggi sekali, sehingga perlu kita waspadai,” kata Bambang Setyo.
Padahal, lanjutnya, pada bulan Mei hingga Agustus Balikpapan telah meraih penghargaan, karena bulan sebelumnya mampu mempertahankan inflasi dibawah angka kenaikkan Nasional. Sehingga menjadi dilematis.
“Sebenarnya dilema juga, kemarin di posisi Mei hingga Agustus kita bisa dapat penghargaan Rp10,4 Miliar bisa di follow up,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan