Balikpapan – Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyampaikan, bahwa pemerintah Kota Balikpapan terpaksa menutup sentra vaksinasi karena stok vaksin Covid-19 kian menipis.
Dirinya mengatakan, saat ini vaksinasi hanya dilakukan di puskesmas. Dinas Kesehatan Kota juga akan tetap membuka vaksinasi bagi warga yang belum melaksanakan vaksinasi. Namun, hanya saja pelayanan dilakukan di puskesmas.
“Sampai saat ini masih berjalan di puskesmas, namun untuk vaksinasi di sentra kami tidak dapat membuka lagi karena kekurangan stok vaksin, kalau untuk di puskesmas masih ada,” kata Andi Sri.
Ia menjelaskan, vaksin yang tersisa hanya sekitar 380 dosis, dan itu pun khusus jenis pfizer. Sementara, bagi warga yang belum vaksin booster masih hampir 50 persen.
“Vaksinasi booster saat ini sekitar 58 persen, ini sudah lebih baik dibanding daerah-daerah lain yang ada di Kaltim,” terangnya kepada wartawan.
Dirinya juga mengaku, bahwa kekosongan vaksin hampir terjadi di seluruh daerah. Dan saat ini pihaknya telah berusaha meminta ke Pemerintah Pusat.
“Upaya kami di Balikpapan terus melakukan permintaan vaksin. Sudah menipis, ini memang hampir terjadi di seluruh kabupaten kota, bahkan sudah ada yang kosong sama sekali,” jelasnya.
“Sementara targetnya minimal 75 persen warga telah di vaksin booster untuk dosis pertama. Tentunya didukung dengan ketersedian vaksin. Kita harapkan masyarakat tetap melaksanakan vaksin booster,” tambahnya.
Walaupun kasus Covid-19 saat ini sudah melandai secara konsisten, akan tetapi pihaknya tetap meminta kepada masyarakat untuk tetap mengenakan masker di area keramaian
Kemudian, tambah Dr. Dio akrabnya disapa, saat ini pihaknya juga belum dapat memastikan kapan PPKM dicabut atau tidak diberlakukan khususnya di kota Balikpapan.
“Kalau itu saya tidak bisa sampaikan, karena itu ranah pusat. Kita tunggu saja kebijakan pusat walaupun Covid-19 mengalami pelandaian,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan