Balikpapan – Pemerhati Kota Balikpapan Hery Sunaryo menyampaikan, bahwa Langkah konkret Wali Kota mengatasi banjir di Balikpapan sangat dinanti-nanti, Sabtu (19/3) siang tadi.
“Jangan sampai pihak Pemerintah Kota (Pemkot) hanya melakukan tinjauan ke titik-titik banjir hanya untuk pencitraan, seolah-olah Wali Kota kerja. Padahal turun kelapangan tanpa membawa solusi,” kata Hery.
Disamping itu, dirinya mengatakan bahwa mengingat salah satu visi misi orang nomor satu tersebut yakni menuntaskan persoalan banjir di kota Balikpapan. Maka dari itu masyarakat mampu menilai bagaiamana menilai karakter dan inovasi seorang pemimpin.
Pria yang juga berprofesi sebagai Advokat itu menjelaskan, bahwa curah hujan kemarin bisa menjadi alat uji, apakah Wali Kota selama ini telah bekerja secara serius dalam menjalankan tugasnya. Sebab, akibat hujan kemarin, sebanyak 34 kelurahan mengalami banjir.
“Hampir setahun menjabat sebagai Wali Kota tidak terlihat kinerjanya, kami bingung apa yang dilakukan walikota selama hampir satu tahun ini, ada kegagalan dan rapor merah Wali Kota selama setahun ini dalam menjaga keseimbangan alam,” terangnya kepada wartawan Sabtu (19/3) siang tadi.
Menurutnya, banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk meminimalisir persoalan banjir di kota Balikpapan dalam setahun ini. Contohnya mencegah pengupasan lahan di wilayah serapan air dan mencegah adanya kegiatan reklamasi di wilayah pesisir laut.
“Jika kita cermati, persolan banjir di kota Balikpapan ada tiga alur, diantaranya yakni hulu, tengah dan hilir. Seperti dihulu bagaimana penebangan pengupasan lahan bisa diminimalisir, kemudian ditengahnya melakukan kegiatan reboisasi penanaman pohon agar memperlambat arus air dari hulu ke hilir,” jelasnya.
Kemudian lanjutnya, “Proses hilirnya dilakukan pemeliharaan drainase, sosialisasi penanganan sampah, menindak tegas para pengembang perumahan yang menjalankan usahanya tanpa memperhatikan isi dokumen Amdal dan lain-lainnya,” tambahnya.
Selain itu, dalam satu tahun ini dirinya menilai bahwa Wali Kota gagal dalam menyeimbangkan pembangunan kota yang berwawasan lingkungan.
“Jadi sebenarnya ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan, yakni dengan menjaga hutan lindung dan memperketat pengupasan lahan,” jelasnya.
Disamping itu, Pemerintah juga tidak boleh menutup mata. Karena kota Balikpapan kedepan akan menjadi penyanggah Ibu Kota Negara (IKN).
“Meski begitu, yang terjadi hari ini Wali Kota sibuk dengan urusan yang tidak jelas,. Karena, Hampir setahun dilantik namun problem kota semakin banyak, salah satunya banjir dan tidak terlihat kerja nyatanya untuk kota Balikpapan,” tegasnya.
Dirinya juga berharap, ketika nantinya IKN sudah berpindah, Wali Kota Balikpapan bisa lebih fokus untuk menjaga pembangunan kota Balikpapan. Sebab, jika masih seperti hari ini maka bisa dibayangkan persoalan lingkungan di kota Balikpapan akan semakin parah.
“Peran aktif peneritah yakni harus Ikut serta melihat kondisi. Jadi, tidak hanya menerima laporan keadaan saja. Saya harap dengan turunnya walikota kelapangan bukan hanya pencitraan, tetapi harus ada rencana nyata dalam waktu dekat untuk melakukan penanganan banjir ini,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan