Balikpapan – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyapaikan bahwa pihaknya akan mengusulkan penambahan kuota solar subsidi ke Pertamina.
Hal itu dilakukan guna merespon tuntutan para pengusaha angkutan barang yang tergabung pada Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Balikpapan yang menuntut tambahan kuota solar.
“Jadi terkait masalah kuota BBM, kalau hitungan riilnya ada kekurangan. Rencanya kita akan minta penambahan dengan Pertamina. Itu khusus bagi minyak subsidi,” kata Rahmad.
Selain itu dirinya juga mengingatkan, jika ditemukan penyalahgunaan BBM bersubsidi contohnya digunakan untuk industri, maka sanksi yang diberikan yakni pidana. Sebab hal itu sudah di atur di dalam regulasi tersebut.
“Kami berharap kepada teman-teman agar tidak menyalahgunakan BBM subsidi ini. Sebab, jika minyak subsidi ini disalahgunakan maka akan berdampak pidana,” terangnya kepada wartawan Senin (21/3) siang tadi.
Pihaknya juga mengatakan, bahwa yang mengatur kuota BBM subsidi di daerah di daerah BPH Migas. Sehingga, nantinya akan dihitung serta disesuaikan kebutuhan sesungguhnya dengan kuota yang ada.
“Jadi kami hitung dulu karena kita juga punya kuota. Lalu, kuota ini yang jadi perhitungan nanti, karena ini dari Pertamina yang diserahkan ke BPH Migas untuk mengatur minyak subisidi, dan bahkan bukan hanya di Balikpapan namun di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Disamping itu dirinya menilai, bahwa dalam beberapa tahun terakhir kuota solar subsidi di Kota Balikpapan terus berkurang. Sebab, pada tahun 2019 mendapatkan kuota sebanyak 34 ribu ton pertahun, sedangkan pada tahun 2020 turun signifikan.
“Jika dilihat secara hitungannya, bahwa 2019 itu kita dapat kuota 34 ribu ton per tahun, 2021 turun jadi 30.400 ton, kemudian 2022 turun lagi,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan
