Balikpapan, Seorang sopir truk tewas saat antri BBM solar di KM 13, Senin (6/3). Sopir truk tersebut ditemukan tewas di dalam mobil truk yang disopirinya saat dirinya antri mengisi solar di SPBU KM 13 di Jalan Pulau Balang Kariangau sekira pada pukul 09.40 wita.
Saat ditemukan sopir truk tersebut masih tertelungkup di balik kemudi truk yang disopirinya, dengan mesin mobil menyala dan pintu terbuka.
Kejadian ini diketahui pada saat truk-truk yang antri panjang di jalan KM 13 ini untuk mengisi solar.
Namun pada saat seharusnya truk dengan plat nomor polisi KT 8435 KU maju tetapi ternyata truk ini tidak ada respon.
Sopir-sopir truk yang berada di belakangnya lantas terus mengelakson namun mobil truk tersebut agar berjalan maju.
Namun masih tidak ada respon dari sang sopir. Lantas beberapa sopir memanggil para supir yang lain untuk mengecek supir mobil truk tersebut.
“Saya di panggil supir truk yang di belakang antrian mobil ini, saya lantas meriksa keadaan supir. Saya panggil – panggil dan cek denyut nadi di tangan kanan nya kok tidak ada nadi”, ujar saksi Bayu Santoso.
Lalu dikatakannya saat tidak ada respon dari sopir, dirinya mencoba merasakan nadi di leher nya dan mengecek nafas di lubang hidung, serta nadi di pergelangan tangan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan tangan masih berada di piraeniling dan badan menumpu di porseniling pula.
Saat ditemukan pula, kondisi mobil dalam keadaan mesin hidup dan pintu terbuka, dan korban baru saja menyalakan mobil untuk menggeser mobil untuk maju dalam antrian.
Bayu Santoso dan sopir-sopir yang mengetahui hal tersebut lantas memanggil pihak kepolisian agar menuju ke TKP.
Pihak kepolisian yang datang berkoordinasi pula dengan Inafis Polresta Balikpapan untuk mengevakuasi korban.
“Korban bernama Jasmani (62) dan korban mulai antri solar menuju SPBU KM 13 sejak MInggu (5/3)” ujar Bayu
Ketua DPD Aprtrindo Kalimantan Timur, H. Ibrahim saat dikonfirmasi terkait kejadian ini, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian tersebut. Menurutnya kejadian seperti ini sering disampaikan oleh pengusaha truk akibat supir kelelahan dikarenakan antri BBM.
“Aprtrindo Kalimantan Timur mengucapkan duka yang dalam atas meninggalnya supir truk pada saat antri BBM di KM 13 Kariangau. Kami dari dulu sudah ingatkan, kondisi supir yang harus mengantri BBM berhari – hari ini pasti akan mempengaruhi daya tahan dan stamina tubuh, mau sampai kapan mereka ini terus mengantri BBM seperti ini” Ujar Ibrahim.
Aptrindo meminta pemerintah, Pertamina, dan BPH Migas berterus terang kepada masyarakat tentang apa yang sedang terjadi. Bagi pengguna yang terpenting adalah solar selalu tersedia dan tidak perlu mengantre hingga berhari – hari untuk mendapatkannya.
“Jangan semua pihak hanya berusaha mengeluarkan pernyataan berupa pembelaan terhadap institusinya masing-masing saja, namun tidak ada yang berusaha memperbaiki keadaan,” Tutup Ibrahim.
Penulis / Editor : Muhammad Irfan