Balikpapan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan meminta agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diliburkan beberapa minggu. Karena, mengingat meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada anak-anak.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle mengatakan, bahwa pihaknya sepakat dengan tanggapan Ketua DPRD Balikpapan yakni Abdulloh yang beberapa waktu lalu yang juga meminta agar PTM sementara dihentikan dan diganti menjadi pembelajaran daring.
“PTM ini harusnya diliburkan. Namun, jika hanya SD dan SMP yang diliburkan tetapi SMA dan perguruan tinggi tidak diliburkan, ya sama saja,” kata Sabaruddin.
Selain itu, dirinya menilai bahwa antisipasi lonjakan Covid-19 perlunya kesadaran bersama karena mengingat Balikpapan juga ditetapkan sebagai zona merah.
“Jadi saya satu frekuensi dengan statmen Ketua DPRD untuk meliburkan beberapa minggu,” terangnya kepada wartawan Senin (7/2) kemarin.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin menyampaikan, sementara sekolah yang diliburkan hanya tingkat SD dan PAUD. Sedangkan untuk SMP dibatasi hanya seminggu dua kali dan kapasitas maksimal 50 persen.
“Kita menyatukan SKB empat Menteri bahwa pelajaran itu maksimal 50 persen karena kondisi di Balikpapan zona merah. Untuk PAUD dan SD kita laksanakan full daring,” kata Muhaimin.
Pihaknya juga memberi catatan jika saat PTM berjalan dan ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka sekolah tersebut langsung diliburkan sementara.
“Ketika PTM berlangsung dan ada yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, maka dengan terpaksa sekolah itu akan diliburkan,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan