Balikpapan – Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menyampaikan, kasus penularan Covid-19 di Kota Balikpapan dalam beberapa pekan terakhir terlihat melonjak.
“Jika melihat penularan kasus baru, kemungkinan Balikpapan akan naik statusnya menjadi PPKM Level 2 yang sebelumnya PPKM Level 1,” kata Sri Juliarty.
Dirinya menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru yang baru akan keluar hari ini untuk menggantikan Inmendagri sebelumnya.
“PPKM Hari ini kita tungguin Inmendagri yang baru. Belum ada, mungkin sore. Secara umum kalau kita lihat mungkin kalau Balikpapan berada di level 2, karena ada kenaikkan kasus,” terangnya kepada wartawan Senin (1/8) siang tadi.
Dari sebanyak 198 kasus COVID-19 hingga Minggu (31/07/2022) kemarin, sebanyak 15 pasien menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Namun tidak ada yang masuk ruang ICU. Mayoritas isolasi mandiri (isoman).
“BOR rumah sakit terisi 2 persen dan tidak ada di ICU. Sekitar 2 persen atau 15 orang. Ada di rumah sakit Bahyangkara, Kanudjoso Djatiwibowo dan Pertamina,” jelasnya.
Sementara itu pihaknya belum berencana membuka fasilitas isolasi terpusat (isoter). Karena merasa penularan COVID-19 masih terkendali.
“Untuk isoter belum ada, Alhamdulillah semua masih bisa terkendali, dan masih memilih isoman,” bebernya.
Sebelumnya diberitakan, bahwa kasus Covid-19 di Kota Balikpapan terus meningkat setiap harinya. Bahkan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan sudah merilis dua kecamatan yang masuk dalam zona merah.
Adapun Kecamatan yang masuk zona merah yakni Kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Selatan. Hingga Minggu (31/07/2022) kemarin, kedua Kecamatan tersebut sama-sama 61 kasus Covid-19.
“Sementara untuk Kecamatan Balikpapan Kota sebanyak 25 kasus, Kecamatan Balikpapan Tengah 23 kasus, Kecamatan Balikpapan Timur 16 kasus, Kecamatan Balikpapan Barat 8 kasus dan KTP luar daerah 4 kasus,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan