Balikpapan – Deny Wardhana S.T, M.SI kembali terpilih memimpin Pengcab Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PERGATSI) Balikpapan periode 2022-2026. Hal tersebut diumumkan saat Musyawarah Kota (Muskot) di Kantor UPTD Wilayah I Balikpapan, Jumat (31/12). Deny terpilih secara aklamasi usai empat club pemegang suara sepakat memilihnya.
Ketua PERGATSI Balikpapan Deny Wardhana mengatakan berterima kasih kepada club yang mempercayakan dirinya untuk menjadi Ketua di periode ke dua.
“Terima kasih karena sudah mendukung dan memilih saya serta percaya memberikan amanah untuk membina olahraga ini”, ujar Deny
Ia pun berharap ke depan penambahan fasilitas berupa sarana dan prasarana bisa dilakukan, Hal ini demi menunjang memaksimalkan persiapan atlet. Apalagi ada agenda besar yang akan diikuti pada november mendatang yakni Porprov Kaltim di Kabupaten Berau.
”Semoga saja saana dan prasarana bisa memadai. Sehingga persiapan bisa maksimal untuk menuju Porprov di Berau,“ ujarnya.
Sementara, Ketua Bidang Organisasi KONI Kota Balikpapan Muhammad Irfan saat memberikan sambutan menyampaikan terima kasih kepada pengurus sebelumnya yang telah menorehkan prestasi pada Porprov tahun 2018 di Kutai Timur lalu, dan berpesan kepda pengurus periode selanjutnya untuk lebih meningkatkan prestasi dan membumikan olahraga Gateball di Balikpapan.
“Saya atas nama KONI Kota Balikpapan, mengucapkan terima kasih atas dedikasi pengurus periode yang sebelumnya, yang ikut andil dalam pembinaan prestasi di Cabor Gateball. Sehingga pada saat Porprov di Kutai Timu dapat menyumbang medali untuk Kota Balikpapan”, ungkap Irfan.
Gateball disebut olahraga tanpa batas (barrier free sporrt) karena dapat dimainkan semua orang. Olahraga ini merupakan modifikasi permainan Croquet (permaian bola kayu) dimana menggunakan palu untuk memukul bola.
Olahraga ini pertama kali dikenalkan di Jepang, kemudian menyebar ke seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan permainan gateball ke menyebar berbagai negara lain dan mulai bergabung yaitu Bolivia, Paraguay, dan Peru pada tahun 1987, Argentina dan Kanada pada tahun 1989, selanjutnya Singapura bergabung pada tahun 1994 yang disusul oleh Hong Kong pada tahun 1998, Australia tahun 2003, dan Makau pada tahun 2005.
Di Indonesia sendiri olahraga ini sudah banyak peminatnya mulai dari kota-kota besar hingga ke daerah seperti Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Jawa Barat hingga Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Sejarah
Olahraga ini pertama kali dicetuskan oleh Suzuki Kazunobu di Jepang pada tahun 1947, merupakan hasil modifikasi terhadap permainan Croquet yang berasal dari benua Eropa. Sebagian informasi menyebutkan olahraga ini berasal dari Perancis, namun sebagian lainnya menyebutkan berasal dari Inggris. Pada masa itu industri karet Jepang mengalami penurunan produksi yang sangat parah, sehingga masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan dasar utama untuk kebutuhan berbagai peralatan permainan olahraga terutama untuk membuat bola.
Suzuki memodifikasi aturan permainan croquet dan menciptakan permainan baru yang dinamakan gateball (Jepang: geeto booru) sebagai permainan bagi para kaum muda. Gateball menjadi populer diakhir tahun 1950-an ketika seorang instruktur pendidikan jasmani memperkenalkan olahraga ini untuk masyarakat perumpuan dan warga senior dari Kumamoto, Jepang.
Tahun 1962, Asosiasi Gateball Kumamoto dibentuk dan didirikan dengan merumuskan seperangkat peraturan yang bersifat lokal. Pola permainan ini kemudian dikenal secara nasional setelah didemonstrasikan pada pertemuan kebugaran nasional di Kumamoto tahun 1976.
Gateball dapat dimainkan oleh berbagai kalangan tanpa memandang usia atau jenis kelamin dan sampai dengan saat ini telah dimainkan oleh lebih dari 10 juta orang dari 17 negara yang tersebar di Australia, Amerika, dan Asia termasuk Indonesia.
Kompetisi Tingkat Dunia
Pada tahun 2001, gateball dimasukkan dalam acara pameran di World Games 6. Kompetisi ini diadakan di Prefektur Akita di Jepang dan dihadiri oleh tim dari Cina, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Cina Taipei. Final dimenangkan oleh tim dari Jepang sebagian besar diisi pemain remaja. Kejuaraan Gateball diadakan setiap empat tahun.
Kejuaraan perdana tahun 1986 dimainkan di Hokaido yang diikuti ole tim Brasil, China, Taiwan, Jepang, Korea, dan Amerika Serikat. Kejuaraan berikutnya diadakan di Hawai (1998), Toyama, Jepang (2002), dan Jeju, Korea Selatan (2006). Shanghai, China (2010) serta 2014 di Niigata, Jepang.
Masuk ke Indonesia
Gateball masuk ke Indonesia melalui Pulau Bali sekitar tahun 1994. Selanjutnya peminat permainan gateball menyebar secara perlahan ke berbagai kota di Indonesia mulai dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Yogyakarta, Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Jawa Barat, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Jawa Tengah.
Indonesia sendiri mulai bergabung secara resmi dengan World Gateball Union (WGU) pada tanggal 21 Agustus tahun 2013 sebagai negara anggota ke-17 melalui persetujuan dari 43 anggota pemilik suara.
Penulis / Editor : Muhammad Irfan