Balikpapan – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Muhammad Andi Yusri Ramli menyampaikan, dalam menanggulangi banjir di Kota Balikpapan, pihaknya memastikan untuk saat ini masih terfokus pada penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sudah menginformasikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim terkait rencana proyek multiyears untuk penanganan DAS Ampal.
“Dalam penanganannya, jadi kita akan fokus di DAS Ampal, Pemkot juga sudah menginformasikan kepada Pemprov terkait hal tersebut,” kata Andi Yusri.
Adapun terkait proses pengerjaannya, pihaknya mengatakan bahwa saat ini untuk lelang konsultannya sudah berjalan, dan sementara tinggal melakukan lelang pengerjaan fisiknya di tahun ini.
“Terkait anggaran pengerjaan fisiknya itu sebesar Rp 143 miliar. Itu untuk pengerjaan fisik di beberapa titik di DAS Ampal yang meliputi. Seputaran Balikpapan Baru, di seputaran Inhutani, depan Global Sport, dan aliran air yang ada di perumahan Wika,” terangnya kepada wartawan Sabtu (9/4) siang tadi.
Sementara untuk pengerjaan di tahun depan sudah masuk program asistensi. Yang jelas di tahun 2023 juga masih terfokus dalam penanganan masalah banjir di Balikpapan. Dalam pengerjaan proyek multiyears tersebut rencananya akan ditargetkan pengerjaanya selama 3 tahun di perubahan 2021, 2022 dan juga 2023.
Pasalnya, dengan penanganan dan pengerjaan di tahun 2022 ini. Ketika nantinya masuk di tahun 2023, ia berharap masalah genangan air di DAS Ampal sudah mulai berkurang.
“Karena penanganan yang lebih besar, maka masih perlu dilakukan di DAS Ampal. Kemudian untuk proyek multiyears ini nantiba akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Kota Balikpapan,” jelasnya.
Di samping itu, mengenai titik banjir di kota Balikpapan, dirinya belum bisa menjelaskan secara detail. Akan tetapi pihak DPU sendiri terus berupaya agar titik banjir di Balikpapan setiap tahunnya mengalami penurunan.
“Kami juga memiliki target-target tahunan, yang kami upayakan dan harus dicapai yakni dalam rangka penanganan dan penurunan titik banjir yang ada di Kota Balikpapan,” bebernya.
Selain itu dirinya mengaku, bahwa saat ini pihaknya juga dihadapkan pada tantangan genangan-genangan yang ada di beberapa titik. Ia menilai hal ini tidak semata-mata karena persoalan daya tampungnya saja.
“Menurut saya ini ada kaitannya dengan kondisi di hulu, mungkin saat ini ada bukaan baru oleh pengembang-pengembang atau aktivitas masyarakat yang tidak menjaga lingkungan. Akan tetapi kami berharap titik banjir ini bisa segera teratasi,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan