Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menerima audiensi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Balikpapan di Kampus ITK pada Kamis (22/08).
Pertemuan di hadiri Maryo Inry Pratama Smart City ITK, Saseri Yendra Inkubator Bisnis Tekno ITK, Olivia Febrianty Ngabito Bidang Kerjasama ITK, Ketua Bidang OKK BPC HIPMI Balikpapan Hidayat Jamal Noor, Wakil Sekertaris Umum BPC HIPMI Balikpapan Muhammad Irfan, Alfred Pankonglean Kompartemen Organisasi BPC HIPMI Balikpapan, Robby Pebriyanto Kompartemen Keanggotaan BPC HIPMI Balikpapan, Rifqi Dhani HIPMI PT, Musdar Darwis Departemen Asuransi, Pegadaian, Dan Keuangan Syariah BPC HIPMI Balikpapan.
Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan BPC HIPMI Balikpapan, Hidayat Jamal Noor mengungkapkan ITK memiliki program kewirausahaan yang disebut Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Program ini merupakan bagian dari program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Program PKM-K bertujuan untuk membantu mahasiswa belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui kegiatan di luar kelas perkuliahan. Dan diharapkan dapat tercapai kolaborasi yang efektif antara ITK dan HIPMI dalam mewujudkan program-program tersebut.
“Kita lihat ITK memiliki program kewirausaahaan yang sama dengan HIPMI, ada mata kuliah kewirausahaan, program PKM dan Workshop Kewirausahaan yang melibatkan kegiatan kewirausahaan. Kita melihat perlu adanya kerja sama. Mudah – mudahan ke depan bisa menjalin komunikasi yang baik untuk bisa mengkolaborasikan semua program yang ada,” ungkap Dayat
Dauat menyatakan bahwa perguruan tinggi perlu mempersiapkan mahasiswa agar tidak hanya siap bekerja tetapi juga siap berwirausaha. Agenda kerja sama ini diharapkan dapat melahirkan pengusaha-pengusaha baru dari mahasiswa yang tertarik pada bidang kewirausahaan.
“Mungkin sebagai pengusaha bisa sharing kepada para mahasiswa yang punya minat atau keinginan untuk menjadi pengusaha. Tidak hanya jadi mahasiswa yang siap kerja, mudah-mudahan yang juga siap untuk berwirausaha,” ujar tambah Dayat.
Lebih lanjut, Dayat mengatakan HIPMI akan memberikan pendampingan, masukan, dan pengalaman yang bertujuan untuk membantu para pengusaha baru dalam memulai sebuah usaha dan mengatasi berbagai permasalahan yang muncul di dalamnya.
“Ada program magang, yang mungkin banyak di perusahaan anak HIPMI. Mudah-mudahan dari situ bisa dapat pembelajaran, keluar bisa punya pengetahuan untuk memulai usaha. Pendampingan untuk pengusaha baru, mungkin bingung punya persoalan di usahanya, kita bisa memberikan masukan atau pembelajaran,” Imbuh Dayat
Terakhir, Dayat berharap kerja sama ini dapat menjadi solusi dalam menangani kesenjangan antara lulusan dengan lapangan pekerjaan. Menjadi pengusaha dianggap sebagai cara efektif untuk memberikan peluang kerja yang lebih luas.
“Karena kita butuh mahasiswa yang bukan hanya jago di dunia kerja, tapi bisa membuka lapangan pekerjaan baru. Mungkin untuk mulai usaha ini bisa menjadi jawaban dari gap yang jauh antara lulusan yang sudah kerja maupun yang belum,” harap Dayat.
Pernulis : Muhammad Irfan