Balikpapan – Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari pengolahan minyak. Bahan tersebut kemudian diubah menjadi energi dan akhirnya bisa digunakan untuk menjalankan kendaraan.
Namun, melihat akhir-akhir ini bahwa BBM subsidi tersebut mengalami Kelangkaan. Dan dampaknya pun telah dirasakan oleh para nelayan khususnya di Balikpapan Timur.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle mengaku bahwa perlu diadakan langkah-langkah jelas dari instansi terkait yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta Pertamina untuk melakukan monitoring.
“Kami ingin nantinya pihak terkait mampu mengawasi berapa total subsidi yang di dapatkan dari Pertamina. Hal ini meliputi jumlah yang didapatkan oleh pangkalan yang ada dan yang disalurkan ke nelayan,” kata Sabaruddin.
Sebab, ada sesuatu hal yang harus dihindari, contohnya laporan dari Pertamina dan Pemkot cukup namun nelayan merasa kekurangan trtkait BBM subsidi jenis solar.
“Realita di lapangan ini masih kekurangan, artinya tidak terjadi akselerasi dan miss komunikasi. Karena kelangkaan BBM subsidi bagi nelayan sering terjadi setiap tahunnya,” terangnya kepada wartawan Selasa (7/12) sore tadi.
Dirinya meminta, bahwa perlu dilakukan pendataan nelayan agar mengetahui masalah kelangkaan BBM subsidi tersebut. Apakah jumlah nelayan yang bertambah, atau sebaliknya yaitu subsidinya yang berkurang.
“Jadi yang kami khawatirkan yaitu adanya penimbunan BBM subsidi Solar atau penyalahgunaan dengan BBM yang lain,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan