Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sudah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen.Hal tersebut sesuai dengan intruksi Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud selaku Ketua Satgas Covid-19 Balikpapan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin menyampaikan bahwa pelaksanaan PTM 100 persen dilakukan dengan melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kota Balikpapan.
“Walaupun sudah memutuskan untuk melaksanakan PTM 100 persen, bukan berarti pelaksanaan PTM 100 persen itu bebas. Jadi harus tetap menjaga protokol kesehatan,” kata Muhaimin.
Selain itu, adapula syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sekolah, diantaranya seperti wajib menyediakan thermo gun serta masker cadangan minimal 50 persen dari jumlah siswa yang ada, dan juga tempat cuci tangan.
“Untuk pengawasan nanti ada gugus tugas di sekolah, kemudian ada koordinasi kecamatan, kelurahan dan juga puskesmas setempat,” terangnya kepada wartawan Senin (10/1) siang tadi.
Disamping itu, jika nantinya ada anggota keluarga guru atau peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19, atau dalam kondisi sakit, maka orang tersebut tidak diperkenankan mengikuti pembelajaran di sekolah.
“Jika ada ditemukan peserta didik yang positif Covid-19, maka kegiatan pembelajaran akan dihentikan selama lima hari,” tandas Muhaimin.
Dirinya juga meminta kepada kepala sekolah untuk terus memantau pelaksanaan PTM 100 persen tersebut. Karena, pelaksanaan PTM ini memakan waktu pelajaran yang akan lebih panjang. Dimana seperti dipahami, untuk tingkat SMP yang sebelumnya tiga jam pelajaran akan menjadi empat atau enam jam.
“Walaupun PTM sudah 100 persen, tapi kantin sekolah diminta untuk tidak dibuka, kemudian tidak ada kegiatan olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Karena, sistem pembelajaran ini masih dilaksanakan secara bertahap,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan