Sambut IKN, DPRD Balikpapan Minta Pemkot Tingkatkan Sertifikasi Pekerja Lokal

Balikpapan – DPRD Kota Balikpapan menilai kualitas pekerja lokal setiap tahunnya harus terus ditingkatkan. Khususnya terkait harapan terserapnya tenaga kerja dari warga setempat terhadap proyek pembangunan yang beroperasi di wilayah masyarakat sekitar.

Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Parlindungan Sihotang menyampaikan, akan tetapi seringkali terjadi tenaga kerja yang ada justru berasal dari luar daerah. Sementara angkatan kerja lokal hanya menjadi penonton.

Selain itu, dirinya menilai keberadaan proyek pembangunan oleh Pertamina belum juga berpengaruh pada penyerapan tenaga lokal. Sedangkan proyek tersebut berlokasi di kota minyak yang akan menjadi kawasan penyangga Ibu Kota Negara (IKN).

“Menurut saya, perlu ada sertifikasi keahlian. Karena ini yang sering menghambat tenaga lokal saat ada lowongan pekerjaan. Soalnya ada pekerjaan yang mensyaratkan sertifikasi keahlian kerja sebagai salah satu kelengkapan berkas untuk pelamar,” kata Parlindungan Sihotang.

Baca Juga :   KNPI Samboja Gelar Lomba Pidato, Munir Harap Pemuda Siap Siaga Akan Perkembangan Jaman

Selain itu, dirinya menjelaskan, bahwa kualitas tenaga kerja lokal dalam beberapa tahun terakhir ini sebenarnya terus meningkat dan tidak kalah dengan tenaga kerja dari luar daerah.

Lanjutnya, walaupun peraturan tentang ketenagakerjaan sudah mewajibkan pemenuhan kuota tenaga kerja lokal daerah. Akan tetapi, ada beberapa syarat lain yang tidak mampu dipenuhi pencari kerja lokal. Salah satu contohnya seperti pengalaman kerja maupun sertifikat kerja.

“Kita perlu menyiapkan jauh-jauh hari agar mereka bisa bersaing. Apalagi Balikpapan jadi penyangga IKN, pastinya ada dampak eksodus pekerja yang masuk ke Kaltim. Jadi kita masih ada waktu untuk mempersiapkan orang kita. Karena jangan sampai cuma jadi penonton,” terangnya kepada wartawan Kamis (20/1) siang tadi.

Baca Juga :   DKP Kukar Akan Fasilitasi 25 Ribu Nelayan

Disamping itu, ia juga mengkhawatirkan adanya tenaga kerja luar daerah yang murah, Contohnya seperti pekerja buruh bangunan dari daerah lain. Sehingga Kondisi itu akan membawa dampak buruk dan tidak hanya warga setempat saja melainkan perekonomian secara keseluruhan.

“Kami berharap dengan perhatian pemerintah terhadap hal ini, sehingga bisa menciptakan iklim dunia kerja yang sehat dengan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat lokal. Intinya, kami terus upayakan guna mengurangi pengangguran dengan cara mengikuti pelatihan dan sertifikasi pekerja lokal,” pungkasnya.

Penulis : Bayu Andalas Putra

Editor : Muhammad irfan

You May Also Like