Jakarta, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah meminta masyarakat untuk tetap memakai masker dan segera melengkapi vaksinasi dengan dosis ketiga alias booster saat ini.
Kasus COVID-19 Tanah Air belakangan kembali mengalami peningkatan. Kenaikan kasus COVID-19 ini salah satunya dipicu oleh masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, mengungkapkan bahwa virus corona memang terus bermutasi dengan cepat. Oleh sebab itu, Dicky mendorong pemerintah Indonesia untuk mulai mempertimbangkan vaksinasi COVID-19 dosis keempat.
“Pada beberapa kelompok penting untuk mendapatkan (vaksinasi) dosis ke-4,” tutur Dicky kepada Kompas.com, Kamis (21/7).
Menurut Dicky, kelompok yang penting mendapat dosis keempat adalah lansia dan orang dengan penyakit bawaan alias komorbid, serta petugas pelayanan publik. Dicky menjelaskan bahwa perkembangan mutasi virus corona bisa menurunkan efikasi vaksin sehingga dosis ketiga saja dinilainya belum cukup.
“Sekarang tiga dosis pun sudah terancam menurun lagi ini efektivitasnya dalam memberikan proteksi,” katanya.
Selain vaksinasi, protokol kesehatan juga harus diterapkan di tengah cepatnya mutasi virus corona. Dicky kembali memperingatkan bahwa kemunculan varian atau subvarian baru sangat berpotensi menurunkan efikasi vaksin COVID-19.
“Ini tentu menjadi warning bahaya bahwa ketika kita membiarkan virus ini merajalela dengan leluasa, orang abai enggak divaksin, enggak taat 5M. Semua ini membuat akhirnya virus ini lebih mudah leluasa bermutasi,” tegasnya.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga sempat menyampaikan hal senada. Budi meminta masyarakat saat ini tetap memakai masker dan segera melengkapi vaksinasi dengan dosis ketiga alias booster.
“Bagus tetap pakai masker karena sekarang lagi tinggi. Kalau kita tetap pakai masker (dan) sudah dibooster, insyallah kalaupun kena (COVID-19) nggak (sampai masuk) rumah sakit,” jelas Budi pada Jumat (22/7).
Menurut Budi, jumlah pasien COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit kini lebih rendah dibanding sebelumnya. “Jadi pesan kita yang masuk rumah sakit itu yang belum divaksin atau vaksin sekali. Pesannya lihat seperti itu cepat-cepat divaksin atau dibooster,” pungkasnya.