Dewan Sambut Baik Program Pemkot Dalam Membangun Pengendali Banjir di DAS Ampal

Balikpapan – Ketua DPRD kota Balikpapan Abdulloh menyambut baik atas pembangunan bangunan air pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal. Dirinya mengaku bahwa hal ini sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) dalam mengatasi permasalahan banjir di Kota Balikpapan.

“Jadi ini adalah bukti komitmen Wali Kota Balikpapan dalam menyalurkan visi misi terkait penangulanggan dan penanganan banjir secara bertahap,” kata Abdulloh.

Adapun anggaran yang dikeluarkan dengan sistem multiyears yakni sebesar Rp150 miliyar untuk penanganan banjir. Harapannya hal tersebut bisa sedikit mengurai banjir secara bertahap.

“Kalau totalitas dilaksanakan seluruhnya, perencanan global sekitar lima ratusan miliyaran dari DAS ampal hingga ke muaranya,” terangnya kepada wartawan senin (5/9) kemarin.

Baca Juga :   Upaya Mewujudkan SDM Produktif di Era Digital, Karang Taruna Kampung Selenggarakan Pelatihan Kerja

Di samping itu, rencananya penanganan banjir itu akan dilakukan step by step untuk menyesuaikan kemampuan anggaran. Sebab, jika hanya fokus ke banjir, maka pembangunan yang lain akan terhenti. Sedangkan kepentingan yang lain juga butuh perhatian.

“Kami komitmen, pemerintah daerah bersama jajaran dan DPRD Balikpapan sepakat menganggarkan dengan skema multiyears hingga APBD-P 2023. Untuk tahap anggaran tahun ini yaitu sebesar Rp150 miliyar,” jelasnya.

Dengan adanya kegiatan penanganan banjir, dirinya berharap agar masyarakat dapat mendukung penuh. Karena mengingat jika ada kegiatan pasti akan ada konsekuensi yang ditimbulkan, contohnya seperti kemacetan dan bahkan lingkungan fisik.

Politisi Golkar itu juga mengatakan, bahwa fungsi DPRD itu adalah melakukan pengawasan, maka pihaknya akan selalu mengontrol serta mengawasi anggaran. Hal itu agar pelaksanaan pembangunan sesuai dengan spek yang disepakati.

Baca Juga :   189 Peserta Calon PPS Akan Mengikuti Wawancara

Sebagai informasi, ada enam titik penanganan banjir untuk multiyears, diantaranya saluran Global Sport, saluran Wika, saluran MT Haryono, sekunder Balikpapan Baru, sekunder Inhutani dan pengangkatan sedimen dibawah jembatan PDAM dan jembatan dekat Hotel Zuric.

“Jadi ada sebanyak enam titik spot yang ditangani terlebih dahulu, sebab kawasan itu dianggap penyumbang banjir terbesar,” pungkasnya.

Penulis : Bayu Andalas Putra

Editor : Muhammad Irfan

You May Also Like