Balikpapan – Anggota DPRD kota Balikpapan dapil Balikpapan Timur Nurhadi menyampaikan, bahwa pihaknya sering mendapat keluhan dari masyarakat terkait akses menuju perumahan Jokowi, di kawasan Batakan Permai III Balikpapan Timur.
Dirinya mengatakan, sebenarnya akses jalan menuju perumahan Jokowi itu sudah mendapat bantuan dari provinsi. Hal ini terbukti dengan semenisasi jalan dari jalan utama menuju area perumahan.
“Jarak dari jalan tersebut sekitar 3 Km, Itu bukan jalan yang pendek, sudah banyak dapat bantuan dari provinsi,” kata Nurhadi.
Ia menjelaskan, untuk jalanan yang sedang viral dimedsos ini merupakan jalanan menuju kawasan perumahan di RT 79 dan RT 80 Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan Timur, yang seharusnya menjadi tanggung jawab pengembang atau developer. Kecuali jika aset fasilitas umum (Fasum) dan fasilitas sosial (Fasos) sudah diserahkan ke pemerintah kota.
“Jujur, aspirasi jalan dikawasan ini sudah saya masukkan di SIPD, tetapi tertolak di Bappeda. Harusnya bertanya ke Bappeda kenapa menolak aspirasi tersebut,” terangnya kepada wartawan Jum’at (5/8) siang tadi.
Selain itu, dirinya juga mengatakan, bahwa dua minggu lalu Komisi III DPRD Balikpapan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) diwilayah tersebut, hal ini untuk mengetahui perihal pengelolaan sarana prasana umum.
Namun, pada saat sampai di kawasan ini, pengembang atau developer melanggar aturan tersebut, contohnya seperti Bozem. Dari luasan 100 hektare hanya satu persen untuk bozem.
“Nah, seharusnya tugas developer, karena harus ada kewajiban yang dipenuhi. Inikan bukan kepentingannya developer tetapi kepentingan warga sekitar,” tegasnya.
Nurhadi juga menilai, bahwa penyebab utama banjir yang terjadi di Graha Mulawarman, Pondok Asri dan sekitarnya merupakah sumber dari perumahan Jokowi.
“Jika perumahan jokowi terlalu diutamakan, bagaimana dengan daerah yang memang membutuhkan bantuan pemerintah seperti daerah solok lay dan tractor enam,” jelasnya.
Menurutnya, warga perumahan Jokowi melek akan teknologi, sehingga jika ada keluhan bisa langsung diviralkan. Berbeda dengan warga solok lay dan tractor enam yang jauh dari sinyal teknologi.
“Jadi jika ada pembangunan harus berkeadilan, jangan hanya viral harus diprioritaskan tidak segampang itu. Jika saya milih lebih baik membantu di daerah solok lay atau tractor enam,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan