Balikpapan – Kepala Dinas Kesehatan kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyampaikn bahwa terjadi penurunan jumlah kasus kanker selama pandemi Covid-19.
Hal tersebut berdasarkan laporan yang diterima, yakni tahun 2020 kasus kanker pada anak ada sebanyak 612 kasus, kasus kanker pada dewasa ada 2.862 kasus, kemudian di tahun 2021 kasus kanker memang agak turun karena pandemi Covid-19 yang mana kanker pada anak 159 kasus dan dewasa 559 kasus.
“Dari tahun 2020 hingga 2021, paling banyak kanker payudara karena paling gampang dideteksi,” kata Andi Sri Juliarty.
Akan tetapi dirinya mengatakan bahwa pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) test atau pemeriksaan dini kanker mengalami peningkatan. Sebab pada tahun lalu ada sebanyak 2.414 kasus, dan di 2022 baru sampai Juni sudah ada 2.102 kasus.
Kemudian lanjut Dr. Dio akrabnya disapa, saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama wanita untuk diajari melakukan pemeriksaan sendiri dalam mencegah kanker payudara.
“Jadi untuk mengetahui kanker payudara gampang dan bisa diajarkan untuk periksa sendiri dan namanya Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) diajarkan oleh YKI atau Puskesmas,” terangnya kepada wartawan.
Sedangkan untuk kanker leher rahim juga dilaksanakan terbanyak dengan cara IVA test dan rutin dilaksanakan oleh YKI atau Puskesmas serta BPJS Kesehatan ada layanan tes kanker.
Di samping itu, layanan tersebut juga membuka kesempatan kepada peserta yang memiliki kartu BPJS guna melakukan pemeriksaan diantaranya pap smear.
“Program ini sebenarnya hanya berlaku bagi orang yang sudah berkeluarga sedangkan untuk yang masih belum berkeluarga dianjurkan untuk selalu menjaga hygien, untuk melakukan pencegahan terjadinya kanker leher rahim,” jelasnya.
Adapun pada laki-laki paling banyak terkena kanker paru-paru akibat gaya hidup merokok dan jenis kanker-kanker lainnya seperti kanker kelenjar. Pada intinya pihaknya menyarankan untuk selalu mengecek kondisi badan dan jika menemukan benjolan sesuatu yang tidak normal maka langsung memeriksa ke dokter setempat.
“Intinya selalu melakukan pemeriksaan badan agar tidak menemukan benjolan yang tidak normal di tubuh, segara lakukan pemeriksaan,” pungkasnya.