Balikpapan – Ketua Komisi II DPRD Balikpapan Suwanto menanggapi permasalah kelangkaan pasokan sapi akibat Penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang hari raya Idul Adha 9 Juli mendatang.
Adapun untuk informasi dari Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Balikpapan mencatat bahwa Kota Balikpapan masih membutuhkan tambahan pasokan sapi sedikitnya 1.700 ekor. Sedangkan untuk pasokan kambing sudah memadai.
“Adanya kekurangan ketersediaan pasokan sapi jelang Idul Adha sepertinya bisa digantikan dengan pasokan kambing,” kata Suwanto.
Dirinya berharap, untuk pasokan sapi yang datang wajib memenuhi persyaratan yang diwajibkan yaitu menjalani karantina di kota asal selama 14 hari sebelum masuk ke Kota Balikpapan, kemudian selanjutnya 3 hari Karantina di Balikpapan.
Hal ini mengingat wabah PMK melarang pengiriman sapi dari pulau jawa masuk ke kota Balikpapan. Maka dari itu Balikpapan hanya mengandalkan pengiriman sapi dari Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur.
“Jadi sebelumnya, sapi yang akan masuk ke Balikpapan, akan diperiksa terlebih dahulu kesehatannya, dan betul-betul dipastikan bahwa sapinya sehat,” terangnya kepada wartawan Kamis (16/6) siang tadi.
Selain itu, dirinya juga mengingatkan kepada pedagang sapi maupun kambing untuk tidak menaikkan harga jual walaupun saat ini pasokan sapi tidak mencukupi. Sebab, untuk saat ini harga jual kambing dipasaran sudah mengalami lonjakan harga.
“Semoga saja harga sapi ataupun kambing tidak mengalami kenaikan. Rencananya kami segera mungkin untuk meninjau rumah potong hewan untuk melihat langsung persediaan sapi,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra
Editor : Muhammad Irfan