Kutai Kartanegara- Wabah virus covid-19 memberi dampak nyaris seluruh sendi perekonomian bangsa Indonesia, tak terkecuali di wilayah Kalimantan Timur. Namun di tengah pandemi tersebut, tidak menurunkan semangat pentani buah naga yang ada di Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kukar.
Setidaknya para petani sukses panen raya buah naga dengan jumlah total berkisar 5 ton. Hanya, petani kesulitan untuk memakasarkan hasil panen. Perlu upaya atau langkah agar buah naga tersebut terserap dengan baik di pasar. Inilah yang jadi pemikiran Huda, selaku Duta Petani Milenial Kutai Kartanegara.
“Dalam panen raya ini kami mengalami kesulitan dari segi pemasaran, produksi lebih dan konsumsi kurang. Kami berharap dengan adanya panen raya yang dihadiri Wakil Ketua I (DPRD Kaltim) Bapak Samsun bisa menjembatani kami ke instansi yang bersangkutan, dalam artian untuk bagaiamana buah naga ini bisa diproduksi dan di daerah hilirnya untuk ke arah teknologi ke depannya,” kata Huda.
Tokoh masyarakat, Wandi yang hadir saat panen raya juga menyoroti terhadap akses jalan dari perkebunan ke jalan utama guna memperlancar usaha tani. “Saya rasa petani di Kelurahan Bukit Merdeka ini sangat perlu kita suarakan dan dibantu agar pembangunan fisik seperti semenisasi jalan usaha tani dapat segera terealisasi, dan juga dapat mempermudah petani untuk mobilisasi,” terang Wandi yang juga Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan.
Masyarakat petani, kata Wandi, belum merasakan bantuan dari pemerintah khususnya pada sektor pertanian buah naga. Akses jalan usaha tani pun sepanjang 3 kilometer yang saat ini dilalui ternyata adalah hasil gotong royong masyarakat.
“Bantuan terkait panen raya ini belum masuk ke sektor pertanian buah naga, bahkan (bangun) jalan saja kami masih swadaya sendiri, masyarakat bersama-sama melakukan gotong royong. Alhamdulillah bisa berjalan dengan lancar”, bebernya.
BERHARAP PETANI MILENIAL TERUS BERINOVASI
Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kaltim, Muhammad Samsun memberikan apresiasi terhadap kerja keras dan semangat gotong royong petani. Dia juga mengarahkan petani, khususnya petani milenial agar dapat mengembangkan hasil tani melalui inovasi teknologi.
“Saya sangat salut dan bangga kepada para petani yang sejauh ini belum ada bantuan pemerintah masuk ke daerah ini, dan saya menyaksikan sendiri bahwa ada beberapa kendala terhadap akses di segi pemasaran,” ungkap Samsun.
Namun, tambah Samsun, para petani ternyata tetap berproduksi. Harapannya petani milenial juga harus tetap kerja keras untuk mengembangkan hasil tani di daerah hilir dengan berinovasi melalui teknologi. “Maka dari itu saya mengundang para investor untuk menanamkan investasi di Kalimantan Timur khusus untuk produk buah naga guna membantu petani tersebut,” pungkas Samsun.