Perluas Pembelajaran Mengaji Tiap Kecamatan dan Desa, Bupati Kukar Wisuda Tahfiz

Tenggarong- Kegiatan wisuda tahfiz Al-qur’an satu desa satu Hafiz kembali di gelar dan dilaksanakan tepatnya di Masjid Al-Ansor Tenggarong, pada Senin (25/10) siang kemarin.

Dalam kegiatan ini, nampaknya Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah juga ikut andil dalam agenda tersebut. Tidak hanya menghadiri namun dirinya juga mewisuda 50 hafiz yang terdiri dari 22 santri putri dan 28 santri putra.

“Atas nama pemerintah daerah saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh wisudawan,” kata Edi.

Adapun tema yang diambil yakni “Dengan Wisuda Al-qur’an Kita Bumikan Al-qur’an di Kutai Kartanegara Melalui Etam Mengaji”.

“Wisuda kali ini merupakan yang kedua kali dilaksanakan di Kukar. Program ini memang menyebutkan satu hafiz satu desa, namun dalam pelaksanaannya, bisa saja setiap desa memiliki lebih dari satu hafiz Al-qur’an,” terangnya kepada wartawan Senin (26/10) kemarin.

Baca Juga :   Dewan Kembali Soroti Permasalahan Pendidikan dan Kesehatan di Kota Balikpapan

Dirinya akan mengkomunikasikan program tersebut ke tiap-tiap Kecamatan di Kukar, sehingga kedepannya Kecamatan lainnya dapat berkomitmen untuk mengirimkan perwakilannya.

“Jadi harapannya 18 kecamatan ini mengirim perwakilan. Tapi sampai saat ini masih ada kecamatan yang belum mengirim. Begitu saya masuk pun memang informasinya belum tersampaikan ke masyarakat,” paparnya.

Ia berharap untuk kedepannya putra dan putri Kukar yang telah di wisuda untuk aktif di masjid-masjid bahkan sampai di desa dan mampu membuka rumah pembelajaran Al-qur’an.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini, sehingga pelaksanaan ibadah di tiap-tiap masjid khususnya Kukar akan selalu tersedia (SDM) Sumber Daya Manusianya. Kalau berasal dari putra dan putri di desa itu, dia akan menetap selamanya di situ. Tetapi kalau kita ambil dari daerah lain, itu hanya dengan batas tertentu,” jelasnya.

Baca Juga :   Sudah 11 Tahun Terlantar, DPRD Minta Lahan Kawasan Puskib Di Bangun Sekolah Terpadu

Dirinya juga berpesan kepada putra dan putri Kukar yang telah di wisuda agar membuka rumah Al-qur’an sebagai wadah untuk mengajarkan Al-qur’an di desa, bisa di rumah sendiri atau kerja sama dengan takmir masjid dan langgar di desa.

“Tetapi memang mereka punya kewajiban mengajar ngaji di kampungnya. Ini kan kita registrasi. Nanti kita pantau dan supervisi bahwa memang mereka melaksanakan pembelajaran mengaji,” ujar Edi akrabnya disapa.

Edi berharap proses pembelajaran Al-qur’an di desa dimulai dari keluarga, kemudian diperluas di desa. Hal ini sebagai respons atas budaya masyarakat Kukar yang lebih banyak belajar Al-qur’an di sekitar rumah warga.

“Selain itu, ada yang masuk ke pondok-pondok pesantren atau taman Al-qur’an. Saya berharap ada gerakan di lingkungan yang dimotori alumni program satu desa satu hafiz Al-qur’an ini,” pungkasnya. (adv/wi)

Baca Juga :   SKK Migas - PHSS Dukung Program Pendidikan, Meluncurkan Beasiswa Sanga Sanga

You May Also Like